Cerita masih dimulai dengan naruto
yang membujuk sarada untuk menjemput sakura namun sarada merasa enggan karena
hasil tes DNA yang dilakukan suigetsu bahwa dia anak Karin.
Kesedihan tercermin dimata sarada
dan memunculkan sharingannya.
“Sarada kau..... sharinganmu ?” ujar
naruto melihat mata sharingan sarada.
“Aku benar-benar tidak ingin
terlihat mirip dengannya disaat seperti ini.” Ujar sarada sambil mengingat
perkataan naruto bahwa dia mirip dengan sasuke apalagi bila sarada sudah punya
sharingan.
“Lalu apa yang ingin kau lakukan? Tanya
naruto.
“Ini tak ada kaitannya denganmu
nanadaime, aku akan lanjutkan petualanganku sendirian mungkin aku tak akan
kembali ke konohagakure, terima kasih atas segalanya.” Ujar sarada sambil
menangis dan berusaha pergi meninggalkan naruto.
Naruto menahan lengan sarada.
“Apa?” sarada tampak kesal.
“Maaf tapi aku baru dengar ini belum
lama tadi, tapi kalau kau bilang ini tak ada kaitannya denganku aku bisa membiarkan
itu.”
“Kau sudah dengar berarti kau juga
mengerti, yang sebenarnya memang tak ada kaitannya denganmu.”
“Seperti yang selalu kukatakan pada
boruto bagi seorang hokage seluruh desa adalah keluarga, seperti generasi sebelumnya
sandaime sering bilang begitu.” Ujar naruto mengingat perkataan kakek hokage ke
3.
“Lalu kenapa ? Itu cuma pura-pura
saja, papa tak pernah pulang kedesa dia bahkan sampai tidak ingat wajah
putrinya sendiri.” Ujar sarada yang tampak marah.
“Mama sudah bohong padaku,ditambah
lagi kami bahkan tidak punya ikatan darah. Aku hanya baru mengerti sebenarnya
aku tak punya keluarga sungguhan dan kau bukan aku nanadaime, kebenarannya sudah
jelaskan? Dan jangan mengira-ngira perasaanku, kau bukanlah keluargaku.” Tambah
sarada.
Naruto menggenggam lengan sarada.Naruto
teringat dengan iruka sensei yang baik padanya karena mereka sama-sama tidak
punya orang tua dan bahkan orang tua iruka sensei mati karena kyubi yang
disegel dalam tubuh naruto,namun iruka sensei tetap baik padanya dan rela terluka
demi melindungi naruto,dia merasa seperti memiliki seorang ayah karena sikap
iruka sensei padanya,dan karena naruto juga mengerti perasaan sasuke yang
kehilangan orang tuanya, naruto merasa seperti memiliki seorang saudara saat
bersama sasuke.Naruto menjelaskan perasaannya pada sarada.
“Bagimu hubunganmu dengan papa dan
mamamu bukankah juga seperti itu? Hubungan tidak harus tercipta dari ikatan
darah bukan ? Ada yang lebih kuat dari itu!”
“Sudahlah sebenarnya apa yang ingin
kau katakan ?”
“Perasaan, itulah yang kau butuhkan,
itu saja yang ingin kukatakan sekali lagi coba pastikan itu sendiri.”
Sarada merenungi perkataan naruto
dan teringat akan kasih sayang ibunya.
“Hey mama mana papaku?” Tanya sarada
yang saat itu masih lebih kecil dari saat ini kepada sakura.
“Dia pergi menjalankan tugas penting
kalau sudah selesai dia akan pulang.” Jawab sakura.
Sarada juga teringat saat sakura
merawatnya saat ia sedang sakit dan tertidur duduk dilantai menunggu sarada
sembuh.
“Hey mama kapan papa akan pulang ?” Lagi-lagi
sarada menanyakan papanya yang tak pulang kerumah.
“Misinya sangat sulit jadi mungkin
agak lama lagi.”
“Apa dia tidak peduli padamu.” Tanya
sarada lagi.
“Huh, tentu saja dia peduli.”
“Lalu kenapa dia tidak pulang menegok
kita ?”
“Sarada. kau dan aku sangat penting
bagi papa, itulah kenapa dia belum bisa pulang, saat ini kau mungkin belum
mengerti tapi suatu hari nanti kau pasti akan mengerti.”Jawab sakura lalu
memeluk anaknya erat-erat.
“Jangan erat-erat mama.” Ujar sarada
sambil menitikan air mata terharu.
“Maaf, tadi wajahmu manis sekali
sampai aku ingin memelukmu.”
“Kau pernah mencium papa ?” Tanya sarada
dengan tampang lugunya.
“Huh.” Sakura terkejut dengan
pertanyaan anaknya dan sakura mulai mengingat sesuatu.
“He he he.” Sakura tertawa sambil
memegang keningnya.
“Apa? Ada apa ma ?” Tanya sarada yang
terlihat antusias.
“Mama cuma teringat sesuatu yang
lebih bagus dari itu.”
“Mama jorok.” Ujar sarada yang
berfikir ibunya memikirkan hal yang tidak-tidak.
“Eh bu bukan begitu.” Jawab sakura panik.
“Lalu apa yang lebih bagus dari
ciuman?”
Tap sakura menyentil dahi sarada.
“Mama beritahu lain kali saja ya.”
“Kok tiba-tiba bilang begitu.”
“Kau akan tahu kalau sudah bertemu
dengan papamu.”
“Mama.” Ujar sarada yang telah sadar
dari lamunannya sambil memegang dahinya lalu ia menangis.
“Sepertinya aku ingin menolong mama.”
“Begitu ?”
“Tapi bagaimana caranya agar aku bisa
membuat semua kembali normal ?”
“Asli atau pun palsu semua itu bukan
masalah kalau kau memang mau menolongnya, maka itulah perasaanmu yang asli.” Ujar
naruto yang masih memegang lengan sarada dan pegangan tangan naruto
meninggalkan sebuah tulisan dilengan sarada.
“Jadi ayo pergi selamatkan mamamu.”
Ajak naruto.
“Huh.”
“Iya ayo.”
“Kalian ini dari mana saja ?” Bentak
sasuke pada sarada dan naruto yang baru muncul.
“Pasti tersesatkan ? Tempat ini
memang rumit sih.” Ujar suigetsu.
“Ada yang perlu kubicarakan padamu
setelah ini.” Ujar naruto pada sasuke.
“Soal apa ?”
“Nanti saja, kita tolong sakura-chan
dulu.”
“Mungkin saja dia sudah mati lho!”
Ujar orochimaru.
“Istriku bukan wanita lemah, mungkin
saja saat kita tiba disana nanti dia sudah membereskan semuanya.”
Sarada tertegun dengan jawaban
papanya.
“Aku tahu lokasinya dimana jadi
semuanya ikuti aku, akhirnya kekuatan mataku kembali.” Ujar sasuke sambil menunjukkan
mangekyo sharingan dan rinnengannya beserta tomoe pada rinnengannya.
“Jadi barusan kekuatan matamu
melemah ? Yang lebih jelas dong….” Ujar naruto.
“Aku habis mencari lokasi mereka
melalui dimensi kaguya, pencariaan didalam sana memakan banyak cakra.” Ujar
sasuke.
“Tidak kau tidak berhak menggerutu
padaku, memangnya pertempuran yang tadi itu apa? Jangan buat anak-anak ini
kecewa dong." Ujar sasuke pada naruto mengenai pertanyaan naruto tentang kekuatan matanya dan sasuke mulai menunjukkan susano'onya.
“Sial aku tidak mau diberitahu
olehmu, apalagi soal bikin anak-anak kecewa.” Jawab naruto.
“Sarada ayahmu ini sebenarnya siapa
?"Tanya chouchou.
"Mungkin memang bukan dia yang terkuat tapi dia jelas sangat mengagumkan.”Jawab sarada.
"Mungkin memang bukan dia yang terkuat tapi dia jelas sangat mengagumkan.”Jawab sarada.
Kembali kelokasi dimana sakura dan
shin uchiha berada.
“Tujuanku adalah untuk mengahabisi
orang-orang pecinta damai sepertimu beserta siapapun yang mencoba menghalangi
jalanku, dan kau adalah salah satu dari mereka.” Ujar shin uchiha pada sakura.
“Pfft memangnya kau ini siapa ?
Seenaknya saja mau cari tahu soal suamiku, aku ini cuma mengulur waktu dengan
berpura-pura mendengarkan ceritamu, mengerti ? Ujar sakura sambil menegepalkan
tangannya.
Tinju istri yang sedang kesal akan
segera dilepaskan !
Kesan naruto gaiden chapter 700+8 :
Kesan saya pada chapter kali ini adalah cerita ini benar-benar menyentuh, melihat sakura yang membesarkan anak sendiri karena suaminya menjalankan misi dan disini kita bisa lihat ikatan antara sasuke dan sakura yang ternyata saling mencintai kerana saling memikirkan satu sama lain dan membela satu sama lain,dan juga akhirnya rinnengan sasuke dengan tomoe telah kembali,ini adalah rinnengan yang unik dan kekuatannya sudah mulai mucul lagi,gak sabar lihat pertarungan mereka lawan shin uchiha nanti,sampai jumpa di chapter selanjutnaya : )
Sumber : www.mangaku.web.id (untuk lihat versi manganya)
terimakasih admin, saya sangat suka dengan chapter versi teks dari anda...
ReplyDeleteterimakasih sudah berkunjung :)
Delete